*** Ia sangat sibuk sekali hari ini. Setelah mengantar suaminya ke bandara, ia harus pergi ke tempar kerja untuk mengurus keperluan yang tertunda. Naswa melihat suaminya sedang bermain ponsel. Sejak selesai sarapan, pria itu terus fokus pada ponsel. Ya, dia tahu kalau Adam pasti akan kesulitan menyelesaikan semua tumpukan pekerjaannya di sana. Kalau surat keputusan resign sudah keluar, Naswa akan menyusul Adam ke New York. Dia akan membicarakan hal ini kepada keluarganya dan tidak akan melupakan sang Papa yang masih koma. Ini adalah pilihan berat bagi Naswa. Namun, ia pun tidak ingin kalau suaminya mengurus diri seorang diri di sana. “Apa semua barang sudah selesai dikemas? Tidak ada yang tertinggal?” tanya Naswa sambil merapikan penutup kepalanya. Adam melirik sang istri. Dia segera

