Renata menjatuhkan tubuhnya dengan posisi miring untuk beristirahat. Padahal ia tak melakukan apapun tapi merasa tubuhnya lemas. Ia baru saja kembali dari villa pagi tadi dan sekarang kegiatannya hanya beristirahat seperti manusia tak berguna. Seperti biasa, Saga melarangnya melakukan apapun. Jika ingin pergi, menyuruhnya menunggu Saga sampai ia pulang jika tidak di rumah. Renata memejamkan mata sejenak kemudian mengubah posisinya menjadi berbaring menghadap langit-langit kamar. Ia merasa bosan. Sementara Saga tidak di rumah. Suaminya segera ke kantor setelah kembali dari villa. Tiba-tiba Renata menunduk menatap perutnya yang mulai membesar. Diusapnya perutnya itu dan senyuman tipis terukir di bibir. Ada banyak keinginan dan harapan pada calon anak dalam perutnya saat ini. Ia ingin bisa

