17. Pulang Lalu Pergi Lagi

1316 Kata

BUTUH beberapa hari waktu untuk menyendiri. Memilih diam dan mengabaikan, walaupun diri ini sadar telah menorehkan luka pada seseorang. Aku tersenyum sendu melihat Leo memukulkan kepalan tangannya ke dinding tak jauh dari kamarku. Aku melihatnya dari celah pintu kamar yang sedikit terbuka. Dia terlihat frustrasi, wajahnya menunjukkan kekecewaan, kepedihan, dan akulah penyebabnya. Akulah yang membuatnya begini dengan mengabaikan keberadaannya, mendiamkannya di saat ia menanyakan perihal pertemuanku dengan Rasya beberapa hari lalu. Aku memilih membisu. Membekukan hati dan berharap ia bisa melupakanku secepat mentari terbit dan tenggelam di suatu hari. Aku ingin ia melupakanku karena aku tidak tahu, apakah aku bisa kembali ke pelukannya lagi atau tidak. Aku sadar, aku benar-benar jatuh ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN