Raja membawa Jana ke dadanya, memeluk gadis itu erat seolah ia hampir kehilangan Jana seperti hari itu saat dia menemukannya tidak sadarkan diri. Ia sudah membawa Jana begitu dekat tapi Raja masih saja merasa kurang. Pria itu baru bisa merasa tenang saat Jana mengelus punggungnya dan berbisik, mengatakan bahwa Jana baik-baik saja.
“Aku janji ga akan minta yang macam-macam lagi. Kamu ada sama aku, dalam kondisi yang baik-baik aja, tidak kurang satu apapun adalah hal yang seharusnya paling aku syukuri di dunia ini. Aku salah karena udah tamak dan ga sabaran.”
Jana memberikan senyum lebar pada pria yang saat ini menangkup pipinya dengan kedua tangan. Ia tidak perlu diingatkan lagi betapa pria ini adalah yang paling peduli padanya.
“Bisa kita duduk dulu? Kakiku kok ya jadi lemah banget,”
