Lucien menerobos rumah mewah dengan tiga lantai itu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Ia sendiri yang menjalankan mobilnya langsung menuju kediaman pria tua itu dengan amarah dan murka. Entah apa lagi yang ia rasakan saat ini, yang pasti Lucien tidak pernah merasa di khianati separah ini oleh siapapun seumur hidupnya. Sementara Antonio sedang berada diruangan kerja dengan cerutu diantara sela jarinya. Pria itu terkejut dengan kedatangan tak diundang dari menantunya. “Kau tidak seharusnya datang tanpa membuat janji terlebih dahulu denganku.” Ujar pria itu santai saat melihat Lucien menyerbu ke dalam ruangannya tanpa mengetuk. “Karena kau takut aku akan menghabisimu tiba-tiba dan tanpa persiapan?” Lucien mendekat pada Antonio dan berdiri berhadapan dengan pria yang tingginya sepuluh sentimet

