“Sera teman sekantor lo itu?” tanya Mila dengan mata terbelalak. Kepala Ulin mengangguk lesu. Ulin memang baru saja bercerita tentang patah hatinya. Diam-diam pria itu menyimpan rasa pada teman sekantornya. Sera Wilasabto, gadis yang baru bergabung setahun terakhir dengan prusahaan tempatnya bekerja. Gadis cuwek, dan rada tomboy yang dengan mudahnya masuk ke dalam hati Ulin. “Yang lo bilang mirip Sila?” lanjut Mila heboh—menbuat Sila menoleh ke arah Ibu satu anak itu dengan kening yang sudah berlipat. Mendapat pelototan dari Ulin, Mila kemudian meringis. “Sera siapa? Kok aku nggak ngerti?” tanya Sila yang lebih mirip gumaman, karena pelannya suara wanita itu—sementara matanya menatap bertanya pria yang duduk di seberangnya. Sementara itu Ulin bergerak kikuk. Dia memang sudah pernah sed