Lerina berjalan di lorong rumah sakit, dirinya menatap pada ruangan rawat inap. Dan mengembuskan napasnya kasar, karena di dalam sana ada tunangannya dan seorang wanita yang menjadi istri Samuel. Lerina menangis dalam getaran tubuhnya, karena dia tidak menyangka kalau Samuel sudah menikah. "Kau mau masuk?" Tanya Claire menatap pada putrinya. Lerina menatap pada ibunya dan dia menatap pada Colin yang berdiri di samping Luna, dan memegang tangan Luna. Colin berjalan mendekati Lerina, dan tersenyum manis pada gadis itu. "Kakak tidak mau masuk? Nggak papa. Mama pasti senang lihat Kakak datang, bukankah Kakak temannya Mama?" Tanya Colin. Lerina mendengar itu merasakan tubuhnya menegang. Dan apa yang akan dikatakan oleh dirinya nanti, kalau dirinya bukan teman dari ibu Colin. Shania menghe