Lerina menguap pelan, dan dia melihat pada suaminya yang masih tertidur. Lerina mengusap kening Samuel, dan mencium kening suaminya itu membuat Samuel mengeliat di dalam tidurnya, dan menatap pada Lerina yang tersenyum manis padanya. Samuel memeluk tubuh Lerina dan mencium perut istrinya. kehamilan Lerina sudah memasuki bulan kelima, dan istrinya ini sudah tidak minta hal macam-macam lagi. “Kamu kenapa pagi sekali bangun sayang?” tanya Samuel melihat jam masih menunjukkan pukul empat. Lerina mendengar pertanyaan suaminya tersenyum lembut. Dia memang suka sekali terbangun jam segini dan dia tidak mau tidur lagi setelahnya, dan dia akan turun ke bawah untuk memakan makanan atau membuat beberapa makanan yang menurutnya enak. “Aku mau turun ke bawah dulu,” ucap Lerina pada Samuel. Sam