**Tiga tahun kemudian** Praditha Yushinta Putri, dan Pradipta Yudhitya Putra, masing-masing duduk di atas satu paha Pram, sementara Hanum menyuapi kedua cucunya, menyuapi Pram, juga menyuap untuknya sendiri. Ditha dan Dipta satu piring berdua, begitupun Pram dengan Hanum. "Kapan Yudhis dan Mitha pulang, Mi?" Tanya Pram. "Lusa Pi, Mami harap mereka pulang dengan membawa oleh-oleh istimewa" ujar Hanum. "Oleh-oleh istimewa, apa?" "Kabar kalau Mitha hamil." "Abang tidak mau Mitha hamil lagi, jadi tidak mungkin itu Mi" "Kalau Allah memberi, tidak mungkin ditolak Pi. Lagipula cucu cuma dua, masih kurang" "Nanti kalau Abang Satya menikah, kita bisa dapat cucu lagi, Mi" "Itu masih lama, Papi. Usia Abang saja baru dua puluh dua tahun, terlalu muda untuk menikah" "Bagaimana kalau Abang