Setelah makan-makan, mereka pulang ke rumah. Tapi Yudhis memilih membawa Mitha ke apartemen, karena ia takut para pencari berita yang tidak ikut konferensi pers akan menyambangi rumah mereka. Begitu pintu apartemen terbuka, Mitha masuk lebih dulu, ia langsung menghempaskan pantatnya di atas sofa. Yudhis menutup dan mengunci pintu, lalu mendekati Mitha. Tampak Mitha menyandarkan punggungnya di sandaran sofa, matanya terpejam, dua bulir bening mengalir di sudut matanya. Yudhis berlutut di hadapan Mitha, kedua lengannya ia letakan di atas paha Mitha. "Ada apa?" Tanyanya lembut saat melihat wajah istrinya yang tadinya ceria kini terlihat muram dengan tiba-tiba. Tangan Yudhis terangkat, dihapus air mata istrinya. "Mitha pernah buat salah apa ya Bang? Seingat Mitha, Mitha tidak pernah fitnah