“Lets make love tonight, Anta,” bisik Ayana ketika mereka berpelukan paska ciuman. “I can’t hold it anymore...” Anta membalas, “Me too...” Selagi Ayana dan Anta menikmati malam panas mereka di hotel Arinda dekat pantai, Fanya dan Isa menunggui Bayu sadar. Fanya menyaksikan Isa yang hanya diam sejak tadi siang. Tidak mau makan atau bicara. Ponsel yang terus berdering pun dia biarkan. Bahkan ayah dan kakeknya yang ingin menanyai perihal masalah di perusahaan pun dia usir. “Apakah saya harus memanggil pengacara sekarang, Pak?” tanya Fanya, yang tidak lagi bisa diam. Isa mengalihkan perhatiannya dari sang putra ke sekretaris di sebelahnya. “Untuk apa?” “Bukankah Pak Isa tadi bilang ingin menuntut Ayana?” Isa ingat tadi siang dia mengatakan hal itu kepada Ayana, bahkan mengatakan kebenci