"Fa, kalau nggak salah, kamu pernah bilang mau cerita soal keluarga kamu waktu itu, tapi sehabis kita menikah."
Posisinya, Haifa sedang rebah menyamping menghadap Mas Erlang, baru selesai berkegiatan di ranjang tadi, sepagi ini. Selepas mengantarkan Galen sekolah dan akan dijemput beberapa jam mendatang.
"Padahal aku udah lupa, lho, Mas."
"Parah, sih. Tapi jadi mau cerita, kan, karena ini udah Mas ingetin?"
Haifa menerawang ke depan, dia membuat gerak abstrak dengan telunjuknya di d**a telanjang seorang Airlangga.
"Mulai dari mana, ya?"
"Dari yang paling ingin kamu sampaikan."
"Bicara soal keluarga aku, mungkin butuh waktu lama buat bahasnya, Mas."
"Nggak masalah, Mas punya waktu seumur hidup buat dengerin kamu cerita."
Manisnya ....
Wajar kalau Haifa baper setiap adegannya, buka
