"Ada hubungan apa sama pimpinan Airlangga?" Ah, nggak. "Bang Erlang ... calonnya Haifa." Deril memperjelasnya. Menjadi alasan mengapa Gea pulang hari itu, diminta Bang Deril. Penting katanya. Yang ternyata untuk ini, selepas makan malam berlangsung. Gea meraih foto yang abangnya letakkan di pangkuan, tak hanya satu, cukup banyak potret itu. Satu per satu dia melihat gambar dirinya dengan sosok Airlangga di sana, Gea pun ulaskan senyuman. Sukses membuat mata Deril kian memicing menatap adiknya. "Abang dapat ini dari mana?" "Itu nggak penting, Gea. Tolong dijawab dulu pertanyaan Abang." Yeah ... mereka bertatapan. "Dulu aku asdos dan Mas Erlang dosen di sana. Jadi, apa namanya? Rekan kerja, ya?" "Setelahnya? Di foto itu daripada rekan kerja, kalian lebih mirip pasangan, Gea. Tolong