85. Menunggu Panggilan

1506 Kata

"Sakit ...," bisik Gea. Dia terisak. Entah ini sudah kali keberapa Khalil melampiaskan kekesalannya dengan memperkasai tubuh Gea. "Udah ... please." Namun, Khalil hanya jeda sejenak. Dia menatap wanita yang kini menangis di bawah kuasanya. Wanita yang Khalil benci, yang baru saja bilang, "Ibu sama adik kamu meninggal itu takdir, jalannya aja yang harus kayak gitu. Karena aku yang pernah berusaha membunuh bayiku dulu, tapi dia nggak gugur-gugur, dia hidup, karena memang takdirnya bukan mati. Sadar, Khalil! Kamu kayak gini ke aku, ke anak itu nanti, toh nggak bakal bikin ibu dan adik kamu hidup lagi! Kamu cuma akan merusak diri sendiri! Mumpung aku masih baik, andai kamu lepasin aku sekarang dan buang semua niat buruk kamu untuk Galen ... aku janji bakal bikin kamu aman, nggak akan aku l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN