Dia Tidak Spesial

1087 Kata

“Rosie?” Dion menatap perempuan yang duduk tidak jauh dari tempatnya. Dia tampak kebingungan, namun jika diamati lebih dalam, bibirnya menyimpan senyuman. Rosie mencibir dalam hati. Sepertinya, dia harus mengurangi frekuensi makan di restoran. Entah mereka akan bertemu di restoran mana lagi. “Dion,” sapa Rosie. Wajahnya tidak terlihat ramah, tapi juga tidak datar. Hanya mampu membuat orang berpikir lebih jauh untuk mendekat. Sayangnya, Dion bukan kebanyakan orang. Dengan wajah tebal, dia berdiri di samping Rosie. Senyumnya lebar. “Makan siang? Bagaimana kalau kita makan bersama? Aku yang traktir.” Mita yang sejak tadi hanya diam, perlahan bangkit. Sepertinya, dia perlu menyingkir dan memberi ruang kepada majikannya untuk makan bersama teman-temannya. Berbeda dengan Mita, kedua teman

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN