Edwin terpaksa menarik wajahnya yang baru saja menyentuh bibir istri keduanya, tidak bisa dipungkiri bibir seksi milik Sara telah menyihir kerasnya hati pria itu. Namun, suara kencang tersebut mampu menyita perhatiannya.
“H-Hana.” Agak tergagap Edwin menyebut nama istri pertamanya, apalagi dipergoki sedang mencium Sara.
“Ma-Maaf, bukan maksud aku mengganggu,” ucap Hana seraya membungkukkan tubuhnya dan mengutip barang bawaannya yang sempat terlepas dari tangannya, karena terkejut melihat suaminya mencium bibir Sara. Ini untuk kedua kalinya dia memergokinya, dan semakin hancur hatinya.
“Huft.” Sara mendesah kecewa, apa yang ada di pikirannya terjadi, dan pasti sangat menyakitkan bagi Hana.
Edwin beranjak dari tepi ranjang mendekati Hana yang masih mengutip barang-barang yang terjatuh, s
