Dua hari sudah berlalu, akhirnya Sara diperbolehkan untuk pulang ke rumah, dan selama dua hari tersebut hubungan Sara dan Edwin belum ada perkembangan yang signifikan, akan tetapi sang suami tetap berusaha bersikap sebagaimana mestinya layak seorang suami yang, walau harus menerima sikap acuh tak acuh dari istrinya. “Sara, mau kemana?” Setibanya mobil yang membawa Edwin dan Sara di mansion, gadis itu turun lalu berjalan menuju halaman samping. Gadis itu menoleh. “Ya, mau ke rumah'lah Tuan, memangnya mau ke mana lagi? Balik ke rumah sakit?” Balik bertanya Sara dengan tatapan herannya. Edwin melangkah mendekati Sara. “Kita masuk ke dalam ya,” ajak Edwin, tangannya menunjuk ke arah pintu mansion. Lantas, gadis itu menyunggingkan senyum miringnya. “Sesuai dengan perjanjian kita, Tuan. Tida