"Istri yang baik," puji Aaron, saat melihat punggung tangannya dikecup oleh Jesicca. Sepertinya, sekarang peran mereka berdua benar-benar berjalan sebagaimana mestinya. Tautan tangan dilepaskan. Dahi Jesicca nampak mengerut dan protes pun mulai ia lakukan. "Mandi sana, Mas!" ketus Jesicca. "Mandi? Kenapa memangnya? Bau?" cecaran pertanyaan yang Aaron lontarkan, sambil memasang raut wajah tidak terima. "Iya. Makanya mandi!" ketus Jesicca lagi, yang kini berbalik dan hendak melangkah masuk ke dalam rumah. Namun, baru juga satu langkah, langkah kakinya oleh Aaron, yang berhasil merengkuh tubuh Jesicca, dari arah belakang. Grep! "Kamu mau kemana? Buru-buru sekali," tanya Aaron dengan senyum yang mengembang. Jengkel. Sekaligus senang juga. Jesicca merasa senang didekap seperti ini. Dan