Melsa tidak pernah mendatangi rumah Alex tanpa undangan. Namun kali ini ia melakukannya. Bahkan menjemput pria itu dari klab malam. Sungguh sangat merupakan suatu kemajuan dalam dirinya. Rumah pria itu tentu saja saat ini sedang kosong, apalagi ini malam hari, asisten rumah tangga yang biasa datang untuk membersihkan rumah sudah pulang. Melsa membuka pintu belakang dan membangunkan pria itu agar dapat memperingan pekerjaannya. Tapi pria itu tidak bergeming, akhirnya ia menarik pria itu sekuat tenaga dan memapahnya masuk ke dalam rumah. Melsa menghembuskan napas saat akhirnya ia bisa mendorong pria itu ke atas ranjang. Badannya berkeringat dan napasnya terengah – engah karena tenaganya sangat terkuras untuk memindahkan pria dengan berat yang tidak ringan itu. Beruntung kamar Alex berada di