Keesokan harinya, keduanya masih bergulung di atas kasur. Vano sudah bangun sejak subuh tapi Alex berhasil menidurkan anak mereka sebelum Melsa terbangun. Sehingga pagi ini mereka berdua masih bisa bersantai di atas ranjang.
Lengan pria itu membungkus tubuh Melsa dengan erat seolah tidak rela melepaskan wanita itu menjalani harinya.
“Lex, aku mau siapin sarapan.”
Alex memejamkan matanya sambil menjawab. “Ada bibi yang masak, kamu ngga usah ngapa-ngapain.”
Benar, mereka memiliki asisten rumah tangga yang akan memasak dan membereskan pekerjaan rumah lainnya namun biasanya Melsa ikut membantu untuk memastikan masakannya sesuai dengan yang ia mau.
Melsa tidak menyanggah, ia hanya tersenyum dan membalas pelukan pria itu. Ia tahu betapa Alex mencintai dirinya, dan Melsa juga sangat yakin ia
