Selamat membaca Valder segera memeluk Ganesa ketika wanita itu akhirnya membuka mata setelah cukup lama tidak sadarkan diri. "Akhirnya kamu bangun, aku sudah hampir mati ketakutan karena kamu," pungkas Valder khawatir. Karena kamu?! Memangnya gara-gara siapa aku pingsan? Batin Ganesa sinis. Ganesa hanya memasang raut wajah jengah karena malas berdebat dengan Valder. Kemudian dia berniat menggerakkan tubuhnya, namun seluruh tubuhnya seketika terasa nyeri dan tidak bertenaga. Ganesa meringis kesakitan. Dia tidak pernah menyangka jika malam pertama yang seharusnya menjadi momen menyenangkan justru menjadi malapetaka untuk dirinya. "Val, minggir," suruh Ganesa yang dengan raut wajah datar. Tetapi Valder justru menggelengkan kepala pelan dengan raut wajah memelas karena tidak ingin melepa