Happy Reading Malam itu, setelah segala ketegangan yang terjadi di meja makan pagi tadi, suasana di rumah orang tua Kenan terasa semakin tegang. Kenan dan Maudy memutuskan untuk tetap di sana sampai esok pagi karena masa cuti Kenan tinggal dua hari. Meskipun suasana hati keduanya masih jauh dari tenang, Kenan tidak mungkin langsung mengajak Maudy pulang karena masalah gudeg asin itu. Mereka duduk di ruang tamu yang cukup luas, dengan pencahayaan lampu kuning yang temaram. Kenan memandang Maudy dengan tatapan penuh pengertian, seakan ingin meyakinkan dirinya sendiri bahwa Maudy tidak bersalah dalam kejadian tadi. Maudy, yang semula merasa sangat terasing di tengah keluarga Kenan, kini duduk diam di sampingnya. Tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Bibirnya terasa kaku, dan matany