BAB 13

1220 Kata
Rachel melihat tampilan dirinya di depan cermin meja riasnya. Rachel  sudah rapi memakai pakaian kerjanya. Ia hanya memoles wajahnya dengan tampilan yang sederhana. Dan itu menambah kecantikan Rachel. Ia pun segera bersiap karena ia sudah akan berangkat kerja. Rachel kembali melihat mata yang masih sedikit bengkak akibat ia menangis semalam. Wajahnya juga sedikit pucat karena ia merasakan kepalanya sedikit pusing. Tapi ia hiraukan semua rasa yang ia alami saat ini. Ia hanya ingin fokus kerja saja. Bukan masalah uangnya tapi ia tidak ingin murid-muridnya menunggunya. Karena ia sangat bahagia ketika sedang mengajar. Rachel merasa dengan mengajar sedikit bisa melupakan segala masalah yang dihadapi. "Rara semangat kamu pasti bisa hadapin ini semua. Kamu tahu kan kalau kamu perempuan kuat dan tangguh." kata Rachel menyemangatin dirinya sendiri Rachel pun segera mengambil tasnya dan bergegas berangkat mengajar. Ketika ia sudah berbalik ia melihat Bryan sudah ada di hadapannya. "Bryan.....???" Kata Rachel kaget melihat Bryan sudah berada di depan rumahnya Dan seperti biasa Bryan selalu terlihat keren di matanya. Dengan memakai kemeja dan jas saja Bryan sudah sangat terlihat keren. Dan Rachel merasa dari hari ke hari Bryan jadi tambah keren ketika ia terus memandangnya. "Good morning sayang." kata Bryan sambil mengecup bibir Rachel "Kamu kok pagi-pagi sudah ada disini? Ada perlu apa? Apa mama perlu bantuan aku?" Tanya Rachel bingung "Sayang, emang kalau aku kesini mesti ada alasan. Aku kesini kan mau jemput calon isteri aku kerja. Tapi sebelum berangkat ke kantor temanin aku sarapan dulu ya. Tadi dari rumah langsung kesini belum sempat sarapan. Kamu belum sarapan kan?" tanya Bryan Rachel hanya menggeleng menjawab pertanyaan Bryan. Ia memang belum sarapan. Lebih tepatnya ia lagi ga ingin sarapan. Entah kenapa nafsu makannya sedang tidak ada. "Ayo kita berangkat sekarang." kata Bryan sambil membukakan pintu mobil untuk Rachel "Makasi Bryan."  kata Rachel tersenyum Rachel beruntung setidaknya disaat ia terpuruk ada Bryan yang ada di sampingnya. Perhatian yang Bryan berikan membuatnya nyaman. Dan semoga pilihan Rachel memilih Bryan sudah tepat. Bryan bisa menjadi sosok laki-laki yang bisa Rachel andalkan. "Bryan sekali lagi aku minta maaf atas kejadian yang kemarin. Aku tahu aku ngerusak acara pernikahan teman kamu gara-gara sikap kekanak-kanakan aku kemarin. Harusnya aku bisa lebih mengontrol emosi aku."  kata Rachel dengan rasa bersalah Bryan dan Rachel sedang berada di sebuah restoran untuk sarapan. Dan Bryan masih aja gemas dengan wanita yang ada didepannya. Ia tak ada lelah meminta maaf padanya atas apa yang terjadi kemarin. Padahal Bryan sudah melupakannya. Dan ia tak merasa Rachel mempermalukannya. Bahkan Bryan merasa Rachel bersikap benar dengan membalas temannya itu. Karena kalau Rachel tak melakukannya maka dirinyalah yang akan melakukannya. "Sayang stop bilang minta maaf lagi. Kamu ga ngelakuin kesalahan sama sekali. Kamu sudah melakukan hal benar kemarin. Jadi jangan pernah merasa ga enak sama aku tentang masalah itu."  kata Bryan tulus Raut wajah Rachel sudah berubah menjadi lega ketika Bryan memberikan penjelasannya. Dan itu membuat Bryan ikut senang. "Habisin sarapannya kalau kamu ga mau kita terlambat."  kata Safira dengan wajah yang kembali cerah "Siap Ibu guru."kata Bryan bercanda Dan Rachel cemberut karena Bryan memanggilnya dengan nama ibu guru. Walaupun begitu ia cukup senang setidaknya Bryan ga merasa malu atas kebodohan yang ia lakukan kemarin. "Bryan, tadi pagi mama telpon aku dan bilang kalau kita diminta ke butik  untuk fitting baju pengantin." kata Rachel didalam mobil  "Iya tadi mama juga sudah bilang ke aku tadi pagi sebelum aku jemput kamu." kata Bryan fokus menyetir Mereka sedang perjalanan menuju sekolah Rachel setelah acara sarapan mereka tadi. "Sayang mau aku jemput nanti?." Kata Bryan menawarkan "Ga usah kita ketemu disana aja. Biar nanti aku naik taxi. Lagian kamu pasti punya banyak pekerjaan jadi aku ga mau buat kamu repot."  kata Rachel "Sayang, kamu ga akan pernah buat aku repot. Tapi ya udah kebetulan nanti aku ada meeting. Kalau gitu langsung ketemu di butik aja. Mungkin aku nanti agak telat karena ada meeting sebentar. Tapi kamu tenang aja disana mama udah nunggu kok."kata Bryan "Iya aku tahu. Nanti aku kabarin kamu pas aku mau berangkat. Kamu ga usah buru-buru selesain dulu kerjaan kamu." Kata Rachel perhatian Senyum terukir dari wajah tampan Bryan. Karena ia merasa bahagia Rachel perhatian padanya. Dan ia yakin Rachel akan cepat mencintainya. "Makasi sayang." Kata Bryan bahagia Rachel melihat mobil Bryan sudah meninggalkan area sekolah. Senyum tak pernah lepas dari wajah Rachel. Apakah dirinya sudah terjerat pesona Bryan Hanz? Apakah dia sudah mulai jatuh cinta pada Bryan? Beberapa pertanyaan masih berkeliaran di kepalanya. Tapi Rachel segera menghilangkan itu semua karena di hadapannya sudah ada beberapa muridnya yang sudah menunggunya. "Maaf Pak Sanjaya. Pak Bryan belum datang ke kantor. Jadi anda bisa membuat janji terlebih dahulu jika ingin menemui beliau." kata Zahra sekretaris Bryan "Tapi saya harus bertemu dengan Pak Bryan sekarang juga. Karena ada hal penting yang harus saya sampaikan." kata Pak Sanjaya tak kalah ngototnya Tak berapa lama Bryan sudah datang ke kantor. Ia sempat melihat keribuatan yang terjadi antara sekretarisnya dan Pak Sanjaya. "Ada apa ribut-ribut disini." Tanya Bryan menghentikan perdebatan yang terjadi "Maaf Pak. Tapi Pak Sanjaya meminta untuk bertemu bapak sekarang. Padahal beliau tidak memiliki janji dengan bapak." kata Zahra sang sekretaris menjelaskan "Pak Bryan saya ingin berbicara dengan Anda sekarang." kata Pak Sanjaya memohon ketika melihat kedatangan Bryan "Suruh dia masuk." Perintah  Bryan dengan mimik tegasnya "Ada keperluan apa anda pagi-pagi sudah ada di kantor saya." Tanya  Bryan to the point "Maaf sebelumnya jika kedatangan saya sudah menggangu waktu anda. Tapi ada hal penting yang harus kita bicarakan." kata Pak Sanjaya serius "Apa yang perlu anda sampaikan kepada saya. Hingga pagi-pagi seperti ini anda sudah buat keributan di kantor saya." kata Bryan "Kenapa perusahaan anda menghentikan dana investasi di perusahaan saya. Padahal kita sudah sepakat untuk menjalin kerja sama. Tapi kenapa sekarang anda menolak bahkan meminta dana itu dikembalikan."kata Pak Sanjaya dengan raut wajah yang marah Bryan yang sedang sibuk dengan beberapa laporan dihadapannya menghentikan kegiatannya. "Alasan pertama kinerja perusahaan anda tidak bisa memberikan kami keuntungan dan kemungkinan untuk mengembalikan semua dana yang sudah perusahaan saya berikan sangat kecil. Tapi ada alasan paling penting kenapa saya menghentikan investasi di perusahaan anda. Dan alasan itu adalah karena ulah putri anda Queen Lolita Sanjaya sudah membuat calon isteri saya terluka dan sedih. Dan saya paling tidak suka melihat calon isteri saya sedih dan terluka. Jadi tanyakan pada putri anda kenapa ia harus menyakiti calon isteri saya." kata Bryan tegas. Pak Sanjaya terus mencoba untuk membujuk Bryan tapi hal itu sia-sia saja. Bahkan Pak Sanjaya harus di usir keluar oleh satpam Karenasudah menggangunya. @tempat kerja Rachel "Iya Bryan ini aku udah selesai ngajar. Bentar lagi aku ke butik. Ga usah di jemput tadi aku udah telepon taxi jadi tinggal nunggu aja. Iya ga papa. Aku ngerti kamu sibuk. Ok kita langsung ketemu di butik aja." kata Rachel menutup telepon Bryan Rachel benar-benar ga habis pikir kenapa Bryan begitu mengkhawatirkannya padahal ia sudah biasa melakukan apapun sendiri. Setelah memasukkan semua barang bawaannya ke tas ia pun segera keluar dan menunggu taxi pesanannya datang. Ketika ia sedang berjalan untuk menunggu taxi, tanpa Rachel duga ada sebuah mobil dari belakang dengan kecepatan tinggi melaju ke arahnya. "Argggghhhh......" jerit Rachel ketika tahu mobil itu menabraknya Mobil itu langsung menabraknya dan tubuh Rachel langsung ambruk disana dengan luka-luka di tubuhnya. Darah mengalir dari kepala hingga tangannya. Dan ia pun tak sadarkan diri. Sedangkan mobil yang menabrak Rachel sudah kabur begitu saja.....
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN