'Bundaaa ... nggak dosakan kalau aku ingin dia berjuang lebih dulu untuk dapetin cintaku? Bunda ... dosa nggak kalau aku nggak mau dia sentuh? Bunda ... aku bingung.' Karena Safira tak juga merespon sentuhannya, akhirnya Safiq melepaskan pelukannya. "Selamat malam, Fi,selamat tidur," bisiknya di telinga Safira. Sebelum ia merebahkan tubuh di samping Safira. 'Sabaar, Safiq, sabar ... saat ini kamu tengah mendapat balasan atas penolakan cintamu dulu. Sabaar ... semoga dengan ketulusan cintamu, hati Safira bisa terbuka sepenuhnya lagi untukmu,' batin Safiq. 'Ya ampuun, cuma segitu doang rayuannya? Nggak ada yang lebih maut lagi? Biar aku meleleh begitu. Eeh ... nggak salah, Fi? Pengen dirayu dia .... Jangan-jangan kamu sudah ketagihan sentuhannya, Fi?! Enggaaakkkk ... itu nggak mung