Satu bulan kemudian. "Kal, bawain tas gue." Lodya melempar tasnya ke arah gue dan bagai cecunguk bodoh gue pun menangkap tas yang dilemparnya. Sebulan ini gue dijadikan kacung oleh Lodya dan bodohnya gue nggak bisa nolak. Sejak hari itu setiap Tyana nginap di rumah pasti Lodya ikut juga dan hubungan gue dengannya mulai berubah meski sebisa mungkin gue menjauh tapi ada sesuatu yang akhirnya membuat gue mendekat padanya. "Mau ke mana sih?" Tanya gue saat kami masih nggak tau mau ke mana sejak berkunjung ke salah satu mall sepulang dari sekolah. "Ikut aja sih," balasnya. Jangan harap gue bisa jalan seiring langkahnya, gue harus jalan di depan atau di belakangnya. Pokoknya jangan pernah sejajar dengannya, pernah sekali gue langgar dan kaki gue langsung dipelintirnya. Lo
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari