Enam Puluh Dua

1952 Kata

Diara dan Nick sudah duduk bersebelahan di atas karpet depan televisi dengan mata fokus menyimak film yang mereka putar, mereka memilih sebuah film thriller yang sekarang mulai menampilkan adegan pembunuhan yang membuat mereka bergidik ngeri, bahkan sesekali Diara memalingkan wajahnya karena takut. "Awas itu dibelakang!!" teriak Diara geram dan menutup matanya dengan tangan. Sedangkan Nick tetap membuka matanya lebar namun meringis melihat aksi brutal dalam film tersebut. "Kasian banget itu ayahnya, tapi ya salah dia sendiri sih," komentar Diara saat film mulai menuju akhir seraya mengambil minuman miliknya di atas meja. "Kita istirahat dulu sebelum ke film selanjutnya, aku masih merasakan ketegangannya." ujar Nick saat film pertama yang mereka tonton berakhir, dan ia ikut meminum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN