Delapan Puluh

1881 Kata

Beberapa hari ini Diara terus menetap di tempat Andri tanpa siapapun yang tahu, sebenarnya ayah Diara sudah bertanya pada Andri, bahkan Pak Adrian meminta Andri untuk mencari Diara, namun Andri terus berlagak ia tak tahu apapun demi keinginan Diara yang tidak ingin siapapun saat ini. "Pagi Ndri," sapa Diara yang sudah menyiapkan sarapan pada Andri yang datang mendekat. "Wah selama kamu disini aku benar-benar merasa terurus dengan baik. Pantas saja Mas Nick cinta bang..." Andri yang tadinya bicara santai langsung berhenti karena tersadar kalau ia baru saja salah bicara. Diara hanya tersenyum simpul dan duduk di salah satu kursi, "ayo sarapan." Andri hanya mengangguk dan menurut untuk mulai sarapan dengan Diara. "Andri.., apa Mas Nick udah mulai keluar apartemen?" tanya Diara dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN