Suasana apartemen kini terasa begitu tenang setelah sebelumnya dipenuhi oleh aura ketegangan. Kini Diara dan Nick duduk berdua di atas sofa sambil menonton televisi yang menyala. Nick mengusap pelan puncak kepala Diara yang bersandar padanya dengan lembut, sejak tadi Diara seolah tak ingin jauh sama sekali darinya. "Sudah merasa lebih baik?" tanya Nick memastikan keadaan Diara, sebab tadi ia menangis cukup lama sambil terisak-isak. Diara mengangguk kecil tanpa mengubah posisinya sedikitpun, malah kini ia terus memegang satu tangan Nick dengan kedua tangannya. Sedangkan Nick menunjukkan senyuman kecil sambil melihat jam, sudah cukup lama mereka duduk disini, hari sudah semakin malam. "Bukankah lebih baik kita istirahat sekarang? Kamu bisa istirahat di sini malam ini." Nick coba mengub