“Nona, apakah Nona tidak apa-apa?" Sentuhan Bari pada pundaknya menyadarkan Elena ada seorang lelaki yang bisa dia harapkan melindungi dia dari ancaman, Soga sekalipun. “Bar, aku… aku…” Elena tidak mampu lagi berkata-kata. Dia menutup wajah dengan dua tangannya dan menangis tersedu. Bari merengkuh Elena ke dalam pelukannya, tangannya mengelus lembut punggung Elena untuk redakan emosi. Bukan hanya Elena yang kebingungan, dia juga bingung dengan kehadiran Soga yang tiba-tiba. "Shh... sudahlah Nona, jangan khawatir, ada aku sekarang. Maaf tadi aku terlambat ke sini." Ucap Bari agar bisa menenangkan Elena. Tapi Elena tak jua berhenti menangis. Dia benamkan wajahnya ke d**a bidang Bari, mencari kenyamanan di situ. “Kalau urusan di rumah sakit sudah selesai, kita pulang saja ya.” Suara Bar