Rendra bergegas ke rumah Ria bersama Elin. Baru saja dia mendapat kabar kalau Ria akan melahirkan. Rendra langsung menggendong Ria dan membawa Ria ke rumah bersalin yang dekat dengan rumahnya. Ria dari tadi merintih kesakitan dan menggenggam tangan Rendra yang duduk di sebelahnya. Sesampainya di klinik bersalin, Rendra langsung menggendong Ria ke dalam. Seorang perawat dan Bidan membawa Ria ke dalam ruang bersalin. Rendra berdiri di sebelah Elin di depan ruang bersalin. Sebenarnya dia ingin masuk ke dalam, tapi dia tidak tega melihat Ria yang sedang kesakitan. “Mas, temani Ria,” titah Elin. “Aku takut, Sayang,” jawabnya dengan suara serak. Wajah Rendra terlihat pucat sekali karena takut melihat Ria yang kesakitan. “Ren, Ria mau berjuang melahirkan anakmu, masa kamu tidak mau menemani?