Dengan suasana yang masih memanas antara Biru dan Bian yang berdiri berhadapan sementara Jingga berada di tengah-tengah mereka, beberapa pria yang ada di sana pun bersiap untuk melerai. Jingga menatap wajah Biru dan Bian secara bergantian, mengisyaratkan agar mereka jangan melanjutkan pertengkaran ini. Satu hal yang pasti, Jingga merasa ekspresi mereka benar-benar berbeda. Biru yang terlihat kelewat santai sambil memegangi luka di area bibirnya, sedangkan Bian yang kentara sekali dipenuhi oleh amarah. Sambil menjaga jarak antara Biru dengan Bian agar tidak menyerang satu sama lain, Jingga lalu tersenyum pada orang-orang yang menghampiri mereka. Mereka pasti penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. Untuk itu, Jingga sebisa mungkin akan menjelaskan kalau tidak ada apa-apa. “Maaf ya s