Adit bilang akan memberi kejutan untuk Nina, tapi Nina malah mendapat kejutan tak terduganya dari Bian. Bagaimana tidak, baru saja pria itu melamarnya. Tentu saja tidak ada cincin mengingat betapa dadakannya lamaran Bian, hanya ada snack-snack dan minuman dalam kaleng yang menjadi saksi ajakan Bian terhadap Nina agar mereka menikah.
Bian yang semula duduk kini berdiri. Tidak lupa kaleng kopi yang semula digenggamnya diletakkan ke meja. Pria itu kemudian melangkah menghampiri Nina yang masih berdiri dengan wajah yang jelas terkejut sekaligus tidak menyangka.
“Aku tahu mengajakmu berpacaran serius aja udah bisa dikatakan terlalu cepat, bahkan perkenalan hingga ciuman pertama kita juga nggak kalah singkat. Semuanya serba instan. Sekarang aku tiba-tiba ngajak kamu nikah … aku tahu ini pasti
