Bab 97 - Demi Sebuah Restu

1243 Kata

Restu yang berharga … kenapa sulit sekali didapatkan? “Kakek bilang apa, Mas? Kok Mas Biru nggak jawab apa-apa?” tanya Jingga penasaran. Bagaimana mau menjawab kalau Ruly langsung mendominasi pembicaraan tanpa memberikan kesempatan Biru untuk bicara walaupun sebentar. “Mas Biru,” panggil Jingga lagi. “Jangan buat aku mati penasaran. Sebenarnya apa yang terjadi? Kakek bilang apa barusan?” “Sepertinya pembatalan perjodohanmu dengan Bian, nggak berpengaruh pada restu Pak Ruly terhadap hubungan kita,” jelas Biru. “Maksud Mas Biru … kakek masih tetap nggak merestui kita?” Biru mengangguk. “Pak Ruly bilang, hanya karena saya membatalkan perjodohan Jingga dengan Bian, bukan berarti saya merestuimu menjadi pasangan cucu saya,” Biru bahkan menirukan cara Ruly berbicara. “Tadi kamu bertanya k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN