Sepertinya Jingga baru menemukan keuntungan dirinya hampir tidak pernah punya teman duduk ketika melakukan karyawisata dulu. Jingga jadi terbiasa sendiri seperti ini. Mungkin Jingga akan beradaptasi dengan teman baru jika saja yang duduk di sampingnya penulis lain, bukan Ara. Namun, karena yang duduk bersamanya adalah Ara … tentu Jingga jadi dejavu saat dirinya melakukan karyawisata dulu yang hanya fokus pada dirinya sendiri sambil mendengarkan musik. Jingga tak peduli dengan apa pun lagi. Se-sederhana itu. Sungguh, Jingga terlalu malas untuk berinteraksi dengan Ara. Itu sebabnya sepanjang perjalanan ia lebih memilih terus menutup telinganya menggunakan headphone. Matanya juga lebih sering terpejam sekalipun tidak benar-benar tidur. Mengingat ini akhir pekan, sudah pasti jalananan tidak