Bab 94 - Perasaan Lega

1652 Kata

Keberadaan Ruly dengan tempat Jingga, Biru dan Erzha mengobrol bertiga itu jaraknya bisa dikatakan tidak terlalu jauh. Bahkan, Jingga sampai berpikir ulang kalimat-kalimat apa saja yang sudah dikatakannya selama mereka mengobrol bertiga? Maksudnya, Jingga takut jika ada kalimat yang tidak seharusnya kakeknya dengar atau setidaknya jangan dulu diketahui sang kakek. “Jadi kalian di sini,” ucap Ruly sambil menatap satu per satu wajah mereka bertiga, terutama cucu kesayangannya yang pembangkang ini. “Kakek,” sapa Jingga. “Sejak kapan kakek di sini?” tanyanya kemudian. Setelah dipikir ulang, Jingga yakin kakeknya tidak mendengar pembicaraannya dengan Biru dan Erzha. “Sejak tadi,” jawab Ruly. Ia lalu menoleh pada Biru dan Erzha yang jelas sekali begitu menghormatinya. Jingga lalu secepatnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN