Tak main-main (BRAYEN POV)

757 Kata

Kami makan malam bersama, mengorbol dan menceritakan masa kecilku yang begitu jahil dan nakal. Papa tertawa untuk beberapa saat lalu ia meminum air mineral di sampingnya. Untuk melegakan tenggorokan yang terasa kering. "Kau tahu, sejak kecil kau suka sekali menggoda anak perempuan. Itulah sebabnya kami tak heran saat kau memiliki banyak istri tapi pada ahkirnya kau di tinggalkan." Tawa Papa dan Mama menggema di ruangan itu, tanpa rasa bersalah menertawakan anaknya. Entah menurut mereka itu lucu, mendapati anaknya yang terkena musibah menjadi bahan tertawaan mereka. Jika orang tua lain justru mendekap atau memberikan motivasi mereka justru semakin menertawai ku. Tapi jujur, hal seperti itulah yang membuatku merasa masalah ini sedikit ringan. Tak sesulit bayangan, mungkin itulah cara mer

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN