Pembicaraan mereka terhenti ketika mobil sudah tiba di Perusahaan Pratama. Sesampainya di ruang kerja, Sebastian langsung berjalan menuju kursi kebesarannya. Ada rasa rindu yang menyelusup di hatinya setelah sekian lama ia tak menginjakkan kaki di ruangan itu. “Lanjutkan apa yang kamu katakan tadi, Ar,” ujar Sebastian sambil menunjuk kursi di depannya agar Ardian ikut duduk. Ardian segera mengikuti perintah tersebut dan menjatuhkan tubuhnya di kursi itu. “Menurut mu, apa tujuan Amelia membohongi aku?” tanya Sebastian sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja menunggu jawaban Ardian. “Ini hanya tebakan saya saja, Tuan. Tuan sendiri tahu saya juga kurang pengalaman dalam hal perempuan,” jawab Ardian hati-hati. “Bisa jadi Nona Amelia ini berpijak di atas dua perahu. Menurut saya, keb

