Sebastian sempat terdiam setelah mendengar ucapan Amelia, namun akhirnya ia tetap melangkah mantap menuju kamar Valenia. Tugas utamanya tidak boleh ia lupakan. Amelia yang menyaksikan kedekatan Valenia dengan Sebastian merasa hatinya panas. Kalau mau jujur, ia harus mengakui bahwa Sebastian memang tampan, gagah, dan memiliki tubuh yang mampu memikat banyak perempuan. Sayangnya, Sebastian hanyalah seorang bodyguard, bukan seorang CEO kaya raya. Tidak layak menjadi suaminya, Amelia sudah mempunyai standar dalam memilih calon suami, seorang CEO dari perusahaan besar yang akan dipilihnya, bukan pria pekerja seperti Sebastian. Mau semenarik apapun fisiknya, tetap saja kantong yang paling utama. Prinsip Amelia, hanya dengan uang banyak dia bisa memiliki apa yang dia inginkan dan hidup senang.