Perseteruan Dua Api

1682 Kata

Keesokan paginya, sinar matahari menyelinap lembut di antara tirai sutra kamar besar milik Valenia. Udara pagi yang segar memenuhi ruangan, berpadu dengan aroma sabun mandi dan wangi lembut shampoo dari rambut Valenia yang baru saja selesai mandi. Ia duduk di depan meja rias, mengenakan gaun rumah berwarna gading yang sederhana namun elegan. Wajahnya tampak segar, meski gurat lelah masih tersisa di bawah matanya setelah perjalanan panjang dari luar negeri. Rambut hitamnya yang setengah basah terurai lembut di bahu, menambah kesan tenang namun berwibawa. Pandangannya sempat melayang ke luar jendela. Dari balik kaca besar itu, terlihat halaman depan rumah yang luas, beberapa pelayan sibuk menyapu daun, menyiram taman, dan menata bunga. Suasana yang dulu ia rindukan kini terasa begitu damai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN