“Kalau salah kenal rasanya tidak mungkin. Wajah ku dan Amelia jelas berbeda jauh; sama sekali tak ada kemiripan meskipun kami memiliki ayah yang sama. Mungkin saja waktu itu dia menyelamatkanku hanya karena refleks semata. Aku saja yang terlalu membesar-besarkan, mengingat sosok penyelamatku terus-menerus. Sedangkan saat aku yang menyelamatkannya, bisa jadi dia lupa pada ku, apalagi seingat ku Sebastian saat itu dalam keadaan setengah sadar. Tapi sudahlah, untuk apa aku memikirkan hal yang sudah tidak relevan dibicarakan sekarang,” ujar Valenia setelah berpikir cukup lama. “Mulai sekarang aku juga akan melupakan semua itu, seperti dia yang sudah melupakan aku sejak lama,” putus Valenia sambil menghela napas panjang. Ia tidak ingin memperpanjang masalah itu lagi. “Siapkan saja bahan yang

