Ponselnya yang bergetar di atas meja membuat Valenia menghentikan kegiatannya. Dengan sedikit enggan, ia meraih ponsel itu. Sebuah pesan dari nomor tidak dikenal masuk, membuat dahinya berkerut. Namun rasa penasaran tetap mendorongnya membuka pesan tersebut. > Sebastian terluka parah, tertimpa lampu sorot panggung. Saat ini sedang berada di Rumah Sakit Mediana Valenia menatap layar beberapa detik. Tidak ada keterangan pengirimnya. “Huh, apa peduliku? Dia kan sekarang bodyguard Amelia. Untuk apa aku repot-repot memikirkannya?” gumamnya, mencoba kembali fokus pada kegiatannya. Namun baru sepuluh menit berlalu, isi pesan itu terus bergaung di kepalanya. Bayangan wajah Sebastian yang selalu sigap melindunginya muncul satu per satu. Valenia menghela napas panjang, berusaha menepis rasa

