Perlahan, kubuka kedua mataku dan mengedarkan pandangan. Dan rupanya, hari sudah berganti menjadi pagi lagi. Kuhela nafasku dengan kasar, dan mengusap wajahku dengan telapak tangan. Lalu aku segera bangkit, dan duduk di atas kasur, sambil mengingat kejadian yang kemarin. Sebenarnya, aku masih sangat mencintai Dae Won, dan aku tak tega memutuskannya begitu saja. Tapi mau bagaimana lagi? Ia sudah membuatku kecewa, dan aku tak bisa memaafkannya, karena hatiku terasa sangat sakit. Tapi tiba-tiba, aku merasa perutku begitu mual, dan juga kepalaku yang terasa sakit. "Kenapa tiba-tiba seperti ini?" batinku, sambil memegangi perutku, yang terasa semakin mual, seakan ingin mengeluarkan sesuatu. Buru-buru aku bangkit dari tempat tidurku, dan berjalan menuju wastafel. Dan sesampainya di wastafel,