Risa mengerjarpkan matanya, menatap ke arah sekeliling dengan mata menyipit. Risa menghela nafas, menarik selimut miliknya, matanya siap tertutup kembali. Sebelum niatnya terlaksanakan sebuah gebrakan membuat Risa membuka matanya lebar. Dia menatap siapa yang berlaku kurang ajar di sepagi ini. Mata Risa membulat saat melihat siapa yang mendobrak pintu kamarnya. "Saya nggak pernah menyangka jika kamu melakukan hal ini saat di malam pernikahan kita." Risa mengerutkan kening. "Maksud kamu apa?" Haidar memasang wajah dinginnya. "Kamu tidur dengan pria lain!" Mata Risa membulat. "Apa maksud ka—" Risa tidak melanjutkan kata-katanya saat dia menoleh ke samping. Wajah Risa seketika pucat. Astaga! Apa yang di lakukan olehnya semalam? Bagaimana hal ini bisa terjadi? Risa mencoba mengingat-