Selena menatap wajah Kinan yang mendadak sendu. Entah apa yang terjadi, tetapi Selena merasa kalau kawannya itu seperti memikirkan permintaan maaf yang kakaknya ucapkan. "Apakah kamu sudah lapar?" tanya Selena mencoba mengalihkan perhatian. Kinan menatap Selena, lalu tersenyum. "Hem, lumayan. Menghadapi kakakmu itu membuat tubuhku tiba-tiba lemas," ucap Kinan yang Selena respon dengan senyum yang sama. Ia lalu merangkulkan tangannya di bahu Kinan. "Lupakanlah sejenak. Lebih baik kita isi perut dulu sebelum melanjutkan liburan kita hari ini." Kinan pun mengangguk setuju. Ia kemudian mengimbangi langkah Selena yang keluar kamar. "Kamu akan lelah menghadapi usaha-usaha kakakku selanjutnya. Jadi, aku harap kamu tidak mengosongkan perut sehingga tak kuat menerima semua usaha dan aksinya,"