Sesuai dengan janjinya, Sena pergi setelah mengungkapkan perasaan yang telat ia sadari. Membiarkan Kinan tidur sendiri di villa, nyatanya lelaki itu malah menyewa kamar lain di sebelah tempat Kinan menginap. "Ini adalah caraku. Jadi, tolong untuk tidak melarang atau membenciku," punya Sena ketika ia memberi tahu Kinan kalau ia tidak pergi jauh. "Tak usah khawatir aku mengganggu atau membuatmu tak nyaman. Aku akan tetap berada di dekatmu dan memastikan kalau kamu aman." Setelah berkata demikian Sena kembali mengecup kening Kinan, lalu pergi menuju villa yang ia beri tahu pada gadis itu berada di sebelahnya. Hanya berjarak satu villa yang sudah diisi oleh orang lain, letak villa yang Sena sewa. Kinan tetap bergeming. Ia hanya melihat dan terus menatap langkah Sena yang terus berjalan