Sena yang Ingin Menemani

1118 Kata

Tak perlu mengetuk pintu untuk bisa masuk ke salah satu kamar tamu yang saat ini Kinan tempati. Setidaknya itu yang putra sulung Mahesa lakukan ketika ingin menemui seorang gadis yang baru pertama kali ini membuatnya sangat khawatir. Kecemasan yang ia rasakan saat mendengar kabar dari Bayu jika Kinan dan adiknya dalam bahaya, membuat emosinya tak terkendali. Ingin ia menyusul dan menolong gadis itu jika saja tidak ada kewajiban baginya untuk memimpin rapat yang sudah setengah berjalan. Kegeraman pada pengawal yang ia perintahkan sejak di Bali kala, membuat darahnya mendidih karena bisa ceroboh dan menganggap sepele pengawalan. Namun, setelah ia akhirnya mendengar bahwa kedua gadisnya selamat, sedikit melega hatinya. Berlari ia di sepanjang lorong kantor tak peduli pada Bayu yang haru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN