Kini dua manusia itu sudah masuk ke dalam mobil, Arya masih memanaskan mobil sambil berpikir dengan keras kemana mereka akan menghabiskan waktu akhir pekan kali ini. "Sayang, kita mau kemana?" tanya Arya kembali setelah mengunci gerbang. "Kemana, ya?" Clara tampak berpikir. "Ke rumah mama?" "Nggak ah, Ar. Nanti aku diceramahin sama mama," tolak Clara dengan cepat. Saat sedang bingung seperti itu, ponsel Arya berdering dengan kencang. Nama Paris tertera di layar ponselnya. Paris? Tumben nelpon, ada apa? Begitu pikir Arya, karena Paris hanya akan menghubunginya kalau sedang ada butuhnya saja. Tipe-tipe kakak yang lucknut. "Ada apa, Kak?" tanya Arya to the point. "Aduh, kamu nggak ada ramah-ramahnya, sih?" "Iya, deh iya, ada apa kakakku yang paling cantik satu komplek?" Arya m

