89 - Perasaan

1864 Kata

Mereka berempat sedang menikmati makan malam mereka, tempat makan favoritnya Clara dan Arya, lamongan. Sejujurnya Anggi tak menyangka kalau atasannya itu akan memilih makan dipinggir jalan begini. Makan di tempat bertenda, duduk lesehan, makan dengan menggunakan kelima jarinya, dan minumnya teh tawar hangat. Anggi sudah tau kalau Clara itu sederhana, tapi siapa sangka kalau calon adik iparnya itu justru sangat, sangat, sangat sederhana? Kalau mendengar cerita teman-temannya, atasan teman-temannya itu hobi foya-foya, dari ujung rambut hingga ujung kaki semuanya branded, tiap makan di restoran bintang lima, nggak level kalau makan di tempat beginian. Tapi atasannya yang satu ini sedikit unik. Clara tak menghambur-hamburkan uangnya untuk sesuatu yang kurang bermanfaat. Pun dengan Barack,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN