110 - Tak Ingin Ditinggalkan

2172 Kata

Arya kembali ke kamar setelah dia mengobrol dengan Barack. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, dan Arya sudah berniat kalau dia harus bergegas tidur, karena besok dia harus bekerja. Saat menaiki anak tangga, rumah terlihat sangat hening belum lagi beberapa lampu sudah dimatikan, entah kenapa terasa sedikit horor. Arya kalau duduk rumah sendiri mau lampunya dimatikan semua, mau penghuni rumahnya pada ke luar semua, Arya tak pernah merasa takut. Tapi beda lagi ceritanya kalau dia tinggal di rumah orang, mendadak dia menjadi seorang anak yang penakut. Sialnya di saat seperti ini telinganya menjadi lebih sensitif, samar-samar dia mendengar suara rintihan. Bulu kuduk nya seketika berdiri, Arya menengok ke belakang dan tidak ada siapa-siapa. "Sial!" umpatnya. "Harusnya aku tadi paksa K

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN