Arya mengulurkan tangannya, membantu Clara untuk berdiri. Sudah cukup lama mereka berdua berada di luar, dan sekarang Clara sedang duduk di lantai? Meski beralaskan karpet pun masih tetap saja dingin. "Jangan duduk di bawah, dingin, Sayang." Clara hanya menggeleng, dia ingin duduk di lantai saja, sampai perasaannya sedikit membaik. Rasa kesal pada kakaknya belum juga mereda, dan hal ini membuat nangis. "Udah dong, jangan nangis, ya?" bujuk Arya. "Kesel lagian Kak Barack kok gitu banget, sih? Kayak kacang lupa kulitnya!" gumam Clara sambil bercucuran air mata. Arya hanya tersenyum, mengusap wajah Clara yang sudah basah oleh air mata. Tanpa bilang lagi, Arya langsung mengangkat tubuh Clara dan memindahkannya ke kasur. "Turunin!" omel Clara karena Arya membopong dirinya tanpa ijin

